Fenomena Baru di Tahun Politik! Orang RI Beralih Ke Rokok Murah, Korlap Produksi Ilegal itu Ngaku Wartawan Senior

Wawan Septian

- Redaksi

Kamis, 21 September 2023 - 13:42 WIB

50162 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BATAM | Produksi rokok Agustus mencetak rekor tertinggi sepanjang tahun ini. Lonjakan produksi berbarengan dengan persiapan Indonesia menyambut pemilihan umum.

Produksi rokok pada Agustus adalah yang tertinggi sepanjang tahun ini. Kenaikan juga berbanding terbalik dengan data historisnya di mana produksi biasanya melemah pada Agustus, kecuali pada tahun politik.

Salah satunya dari perubahan itu yakni Rokok ilegal Merk Manchester yang marak di Batam, diperjualbelikan bebas layaknya barang sah meski tanpa pita cukai. Menjamurnya di pasaran yang dipajang di kios-kios itu tanpa dipersoalkan oleh aparat penegak hukum (APH).

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Belakangan diketahui jika oknum tersebut sebagai ‘koordinator lapangan’ dari produk ilegal itu. Bahkan dalam kesehariannya kerap mengaku Wartawan senior di kepulauan Riau (Kepri).

Anehnya lagi, salah seorang oknum dikenal dengan sapaan pak Uban, menyoal fan berusaha mencegah peliputan soal rokok ini, ia mendatangi Awak detikpublik menghalangi pemberitaan.

Oleh karena itu penerimaan cukai rokok pada tahun 2023 tercatat menurun. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) mengungkapkan salah satu penyebabnya adalah fenomena downtrading.

Downtrading adalah peralihan konsumsi ke rokok murah. Menurut Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Timur I, Untung Basuki, fenomena ini sebenarnya sudah menjadi tantangan bagi Bea Cukai sejak lama.

“Iya, itu (downtrading) dari dulu sebetulnya tetap menjadi tantangan,” kata Untung di Sidoarjo, Jawa Timur, dikutip Sabtu (20/9/2023).

Penurunan konsumsi Golongan I, katanya, akan lebih berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan cukai hasil tembakau jika dibandingkan dengan penurunan golongan II dan III.

“Tentu penurunan konsumsi golongan I akan berpengaruh lebih signifikan dibandingkan kalau golongan II dan III,” ujar Untung.

Dengan demikian, Bea Cukai perlu melakukan pembenahan terkait struktur tarif cukai guna meningkatkan kembali konsumsi masyarakat terhadap rokok Golongan I.

“Perhatian kita adalah apakah struktur tarif itu sudah dalam posisi yang dioptimalisasi. Artinya. Jika dinaikkan lagi malah justru akan menimbulkan rokok ilegal,” ujar Untung.

“Atau karena Golongan I sudah terlalu tinggi maka mereka cenderung untuk Golongan 2 yang tarif cukainya relatif lebih rendah,” imbuhnya.

Sebagai informasi, DJBC Kemenkeu mencatat bahwa penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) hingga akhir Agustus 2023 adalah Rp126,8 triliun.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC, Nirwala Dwi Heryanto, mengatakan bahwa angka realisasi tersebut setara dengan 54,53 persen dari target total CHT APBN 2023 sebesar Rp232,5 triliun.

“Capaian penerimaan cukai HT sampai dengan Agustus sebesar Rp126,8 triliun atau 54,53 persen,” kata Nirwala dalam Press Tour Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Sidoarjo, Jawa Timur, dikutip Sabtu (16/9/2023).

Realisasi penerimaan CHT tercatat mengalami penurunan sebesar 5,82 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022, yakni Rp134,65 triliun. Namun, Nirwala mengatakan realisasi cukai hasil tembakau pada akhir 2023 diperkirakan bakal mencapai Rp218,1 triliun atau 93,8 persen dari target APBN 2023.

“Target APBN 2023 untuk total cukai Rp245,5 triliun, hasil tembakau Rp232,5 triliun. Berdasarkan outlook laporan semester I-2023 untuk cukai HT sebesar Rp218,1 triliun atau 93,8 persen dari target APBN,” papar Nirwala.

Menurut Nirwala, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi target penerimaaan CHT 2023, yakni downtrading ke Golongan II, peralihan konsumsi rokok dari konvensional ke elektrik, dan maraknya peredaran rokok ilegal.

“Potensi tidak tercapainya target penerimaan disebabkan oleh tiga hal, yaitu adanya downtrading ke Golongan II, shifting konsumsi ke REL (rokok elektronik), dan peredaran rokok ilegal,” ujar Nirwala. (Ws)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Di Duga Gagal, Pembangunan SPAM DAK 2022 Hingga Kini Belum Berfungsi
Mutasi Jabatan Di Polda Kepri Dalam Rangka Penyegaran Organisasi
Polri Tangkap Buronan Thailand Paling Dicari.
Pererat Silaturahmi, Ketua Bhayangkari Daerah Kepri Gelar Kunjungan Kerja Ke Polresta Tanjung Pinang Dan Polres Bintan
Kabid Humas Polda Kepri Jadi Nara sumber FGD Kemenparekraf RI : Pentingnya Keamanan Dan Keselamatan Destinasi Pariwisata Di Kepulauan Riau
Puslitbang Polri Lakukan Penelitian Strategi Polisi Siber Polri 4.0 Di Polda Kepri
Kunjungan Kerja Kapolda Kepri Ke Wilayah Tambelan Kabupaten Bintan
Wakapolda Kepri Tinjau Dan Cek Langsung Ranmor Dan Ransus Dalam Rangka Kesiapan Mengawal Pemilu Tahun 2024

Berita Terkait

Kamis, 2 Januari 2025 - 13:46 WIB

Pj. Bupati Pidie Drs. Samsul Azhar Resmikan Tugu Aneuk Mulieng Sebagai Ikon Peradaban Pidie

Selasa, 12 November 2024 - 21:31 WIB

Polres Pidie Dukung Program Asta Cita Presiden dengan Penanaman Jagung

Sabtu, 9 November 2024 - 20:19 WIB

IWO-Indonesia Sorot KIP Pidie, Terkait Pembatasan Wartawan Dalam Peliputan

Minggu, 14 Juli 2024 - 18:43 WIB

Abu Khaidir, Ketua PW-FRN Provinsi Aceh, Ucapkan Terima Kasih Kepada Kapolres Imam Asfali, S.I.K., MH.

Selasa, 2 Juli 2024 - 18:27 WIB

Tuma Ajak Agam & Inong Dukung Anak Muda Sebagai Calon Bupati Pidie

Minggu, 18 Februari 2024 - 17:40 WIB

Pesan Damai Pangdam IM saat Anjangsana dengan Warga Simpang Beutong Pidie

Jumat, 5 Januari 2024 - 05:22 WIB

Terkendala Biaya, Ibu Miskin Asal Pidie Tidak Mampu Bawa Pulang Ke Kampung Halaman

Kamis, 14 Desember 2023 - 08:02 WIB

Pj bupati Pidie, Ikut Meriahkan Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw, Di SD inti Negeri Glumpang minyeuk

Berita Terbaru

PEKANBARU

DPD TOPAN RI Minta Kejati Lidik Dana BOS SMA N 1 Pekanbaru

Jumat, 10 Jan 2025 - 01:35 WIB